https://ift.tt/eA8V8J
Merdeka.com - Korban gempa berkekuatan 7,0 SR di NTB terus bertambah. Hingga kini sebanyak 200 korban dirawat di RSUP NTB.
BERITA TERKAIT
Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Hamzi Fikri mengatakan tidak menutup kemungkinan korban akan terus bertambah.
"Mayoritas pasien gempa dan berasal dari Kabupaten Lombok Utara," kata Hamzi Fikri di Tanjung, Selasa (7/8).
Dari jumlah tersebut, 80 persen mengalami patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadi gempa.
Hamzi Fikri mengatakan untuk menangani para korban, pihaknya menyiapkan dua ahli bedah ortopedi dan dua ahli bedah syaraf.
"Kami juga mendapat bantuan 30 tenaga medis dari UGM dan Makassar yang membawa seluruh perlengkapan medisnya," ujarnya seperti diberitakan Antara.
Menurutnya, agar mempercepat proses penanganan pasien tersebut, pihaknya menargetkan 100 orang bisa masuk meja operasi.
"Mulai hari ini kami lakukan operasi untuk 100 orang," ucap Hamzi Fikri.
Hamzi mengakui pihaknya cukup kewalahan lantaran banyaknya pasien yang membutuhkan pertolongan. Ditambah satu pasien mengalami lebih dari satu patah tulang sehingga memerlukan waktu untuk menangani seluruhnya.
Terlebih, dengan terus masuknya pasien yang dirujuk ke RSUD NTB membuat banyak pasien harus dirawat di tenda darurat yang ada di selasar maupun areal parkir rumah sakit.
Perawatan pascaoperasi juga harus diperhatikan. Sebab, prosesi perawatan pascaoperasi harus steril, sedangkan kondisi di lapangan, banyak pasien gempa yang masih berada di areal parkir RSUP NTB karena trauma berada di ruangan.
"Ini yang jadi PR kami, jangan setelah operasi kena infeksi lagi karena dirawat di luar," katanya.
Di samping itu, mayoritas pasien meminta agar dirawat di luar karena masih trauma berada di dalam ruangan. Namun, pihaknya sudah mencoba meyakinkan pasien bahwa kondisi bangunan RSUD NTB aman berdasarkan hasil assessment dari Dinas PU, ahli dari Makassar dan ITB.
"Rencananya besok kami akan memasukan pasien ke ruangan. Tapi ya itu tadi, tantangan kami nggak bisa memaksa. Karena pasien yang di luar itu ada 200 orang, belum lagi pasien yang di dalam. Mudah-mudahan besok sudah bisa terurai lah, sehingga penanganan jadi lebih mudah," katanya. [rhm]
Selengkapnya : Klik Disini
Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar