https://ift.tt/eA8V8J
Merdeka.com - Sekjen PAN Eddy Soeparno mengungkapkan, pertemuan Ketum Zulkifli Hasan dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (8/8), membahas hal-hal detail soal koalisi di Pilpres 2019. Komunikasi ini dilakukan untuk menentukan arah koalisi PAN.
BERITA TERKAIT
"Itu kita melakukan diskusi dan komunikasi yang sifatnya sudah lebih detail, lebih mikro. Tadi ada beberapa hal yang sifatnya lebih detail, lebih mikro. Ini tetapi dalam rangka kita berproses dalam menentukan koalisi," kata Eddy di rumah dinas Zulkifli, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Selasa (7/8).
Belum ada keputusan apakah PAN akan merapat ke koalisi pendukung Joko Widodo atau Prabowo. Eddy menyebut, keputusan arah koalisi PAN akan dilakukan di forum Rakernas.
"Jadi kalau kita bilang final, belum final juga. Kita bilang lanjut ya cukup lanjut. Bilang apakah kita kemudian akan ke A atau ke B, belum bisa duputuskan karena bagaimanapun juga kita menunggu Rakernas. Itu forum formalnya," ujarnya.
Zulkifli, kata Eddy, mengumpulkan 34 DPW PAN se-Indonesia. Tapi hanya 21 pimpinan DPW yang hadir. DPP PAN ingin meminta masukan dari pimpinan-pimpinan DPW untuk menentukan sikap PAN di Pilpres.
"Jadi agar kita mendapatkan konsensus yang relatif kolektif dari seluruh pengurus," ungkapnya.
Dari pertemuan itu, muncul masukan beragam dari para pimpinan DPW. Eddy mengungkapkan, ada pimpinan DPW yang menyatakan mendukung Jokowi, ada juga yang mendukung Prabowo.
"Selain Kepri, ada juga yang menyatakan aspirasi. Ada beberapa yang disampaikan, tapi menurut kami itu nggak apa-apa, dinamika dalam partai. Itu bagian dari kehidupan demokrasi," ungkap Eddy.
Meski dukungan terbelah ke Jokowi dan Prabowo, lanjut Eddy, mayoritas pimpinan DPW masih menghendaki Zulkifli maju sebagai cawapres di Pilpres 2019.
"Tetapi rata-rata mereka menghendaki pak Zul maju. Paling tidak sebagai cawapres," tuturnya.
Rekomendasi kedua yakni pimpinan-pimpinan DPW menghendaki PAN sebagai pihak yang dapat memjahit komunikasi di antara partai-partai. Ketiga, jika proses mengalami kebuntuan, Ketum diberi mandat menentukan sikap.
"Yang ketiga tentu, mereka menyatakan apabila terjadi deadlock, seluruh keputusan kita mandatkan kepada ketua umum untuk menentukan ke mana arah kita," ucapnya.
Eddy menambahkan, Rakernas PAN kemungkinan digelar pada Kamis (9/8) mendatang di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. [rnd]
Selengkapnya : Klik Disini
Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar