https://ift.tt/eA8V8J
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Dirut PLN) Sofyan Basir menyebut PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) menunjuk langsung konsorsium Blackgold Natural Resources Limited untuk menggarap proyek PLTU Riau-1.
BERITA TERKAIT
"Penunjukan (langsung) mengenai itu (proyek PLTU Riau-1) sudah diatur di PJB," ujar Sofyan Basir usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/8).
Sofyan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka pemilik PT Blackgold Natural Resources Limited, Johanes B Kotjo. Sofyan meminta kepada awak media untuk mengonfirmasi soal pemeriksaannya kepada penyidik KPK.
Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Sofyan ditelisik penyidik soal pertemuannya dengan para tersangka dalam kasus tersebut termasuk dugaan aliran dana yang diterima Sofyan.
Dalam rekaman CCTV yang disita penyidik KPK, Sofyan terlihat sempat bertemu dengan Johanes, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih (tersangka) dan Menteri Sosial Idrus Marham.
"Kami merasa masih memerlukan keterangan saksi terkait mekanisme kerjasama dan pengetahuan saksi tentang pertemuan dengan pihak lain dan adanya aliran dana," kata Febri.
Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan pengusaha Johanes B Kotjo selaku pemilik Blackgold Natural Resources Limited sebagai tersangka. Eni diduga menerima suap sebesar Rp 4,8 miliar dari Johanes secara bertahap.
Proyek PLTU Riau-I sendiri masuk dalam proyek 35 ribu Megawatt yang rencananya bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.
KPK sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan suap ini, di antaranya Menteri Sosial Idrus Marham, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, serta Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa-Bali Investasi Gunawan Y Hariyanto.
Kemudian Direktur Utama PT Pembangunan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara dan Direktur Utama PT Samantaka Batubara Rudi Herlambang.
Pemeriksaan terhadap mereka untuk mendalami kongkalikong PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dengan petinggi PT PLN terkait penunjukan langsung perusahaan Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd menjadi satu konsorsium yang menggarap proyek tersebut.
Apalagi, dari balik jeruji besi, Eni Saragih sempat mengungkap peran Sofyan Basir dan Kotjo sampai PT PJB menguasai 51 persen asset. Nilai asset itu memungkinkan PT PJB menunjuk langsung Blackgold sebagai mitranya.
Pada Januari 2018, PJB, PLN Batu Bara, BlackGold, Samantaka, dan Huadian menandatangani Letter of Intent (LoI) atau surat perjanjian bisnis yang secara hukum tak mengikat para pihak. LoI diteken untuk mendapatkan Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) atas PLTU Riau-1. Samantaka rencananya akan menjadi pemasok batu bara untuk PLTU Riau-1.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
[eko]
Selengkapnya : Klik Disini
Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar